Kalau iya, wajar saja, soalnya sebentar lagi akan menghadapi sesuatu yang ujar kebanyakan orang "sangat menentukan masa depan kita", yaitu UAN. Tapi ingat, meskipun kita mengalami berbagai perasaan tersebut, tetap saja jangan sampai lebay. Kalau terlalu stress, alih-alih kita lulus ujian, malah dapat kesempatan nginap gratis di Sambang Lihum (nama salah satu RSJ, bro, bukan hotel bintang tujung :-D).
"Lalu bagaimana caranya supaya nggak stress nih bray?" Pertanyaan yang bagus. Tapi, jawabannya simple "Do the best prepare!" Nah, kali ini ane mencoba sedikit berbagi trik-trik jitu yang dijamin ampuh dan efektif untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
Pertama adalah belajar. Belajar yang baik adalah belajar yang ikhlas, keras dan cerdas. Belajar dengan ikhlas maksudnya belajarlah dengan niat semata-mata karena mengharap ridlo dari Allah. Belajar keras maksudnya bukan dengan belajar dapat menguasai materi sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya. But, sedikit-sedikit tapi berkelanjutan. Belajar cerdas artinya kita perlu strategi dalam belajar. Pahami dan pilah materi apa yang semestinya kita kuasai, juga akan batasan-batasan materi yang akan diujikan.
Kedua, yuk kita menyelenggarakan try out sendiri!. Perbanyaklah latihan contoh-contoh soal UANdengan keadaan seolah-olah kita sedang ujian nasional yang sebenarnya. Kalau dalam UAN, waktu untukmengerjakan 40 soal Matematika adalah 2 jam, maka cobalah teman-teman latihan seperti itu. Mintalah bantuan orang tua, saudara atau teman untuk mengawasi kita sampai selesai. Kalau sudah, periksalah hasilnya. Anggap saja hasil tersebut adalah hasil UAN kita. Apakah hasilnya sudah memuaskan? Kalau hasil dari try out itu memuaskan, jangan merasa cepat puas dan berhenti disitu, apalagi kalau belum memuaskan. Teruslah berlatih secara istiqomah. Yuk kita melangkah ke trik selanjutnya.
Ketiga, tambah jam belajar kita khusus untuk mata pelajaran yang di-UANkan. Kita bisa tuh menggunakan waktu sepertiga malam yang terakhir, setelah sholat sunnah, kita belajar sambil menunngu datangnya waktu shubuh. Kalau tidak, setelah terserah teman-teman masalah mengatur waktunya kapan, paling tidak ada 2 jam waktu yang kita gunakan untuk mengintropeksi diri dimana letak kesalahan kita dalam mengerjakan soal-soal yang kita pelajari tadi. Coba lihat kunci jawabannya, lalu pahami apa jawabannya, bagaimana penjelasannya beserta bagaimana langkah menjawab dengan baik dan tepat. Lalu, apabila ada soal yang kurang kita pahami, segera tanyakan pada bapak/ibu guru. Terus ulangi stimulasi tadi dengan soal yang sama.
Keempat, jangan malu untuk bertanya baik pada saat jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran kepada guru kita tentang materi yang tidak kita pahami. Ingat tuh kata peribahasa, malu bertanya, rotan pun jadi. Tenang saja, guru-guru kita sangat menginginkan semua murid-muridnya lulus ujian dengan nilai-nilai yang bagus. So, semua guru kita pasti akan ikhlas membimbing dan mengajar kita. Tapi ingat, ketika kita meminta untuk diajarin, hendaknya dengan cara yang baik dan sopan.
Kelima, adalah doa. Manusia yang paling sombong adalah manusia yang merasa ia bisa melakukan apa saja tanpa ada campur tangan dari Tuhan. Ingat, sekeras apapun otak yang kita miliki, jika Allah berkehendak untuk tidak meluluskan kita (na'udzubillah.......) maka itu sangat mudah bagi Allah SWT. Supaya doa kita diijabahi oleh Allah, ketahuilah sebab-sebab yang membuat doa kita tidak diterima oleh Allah. Dengan begitu, kita akan menjauhi hal-hal yang membuat doa kita tidak terkabul, misalnya sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini: "Demi zat yang jiwaku berda di tangan-Nya, sungguh kalian (memiliki 2 pilihan) yaitu benar-benar memerintahkan berbuat ma'rup (amar ma'ruf) dan melarang berbuat mungkar (nahi mungkar) ataukah Allah akan mendatangkan siksa dri sisi-Nya yang akan menimpa kalian, kemudisan setelah itu kalian berdoa, maka doa itu tidak akdan dikabulkan" (HR. Tirmidzi)
Keenam, restu kedua orang tua. Seperti sabda Rasulullah SAW: "Keridloan Allah itu tergantung pada keridloan orang tua. Dan kemurkaan Allah itu tergantung pada kemurkaan orang tua" kalau Allah sudah ridlo kepada kita, mau minta lulus pun, Allah pasti akan meluluskan kita. Nah, oleh karena ridlo Allah itu ada pada keridloan orang tua, yuk kita sama-sama meningkatkan rasa bakti dan ketaatan kita kepada kedua orang tua kita, agar mereka bertambah ridlo kepada kita.
Ketujuh, banya mendoakan orang lain. Dengan saling mendoakan sesama orang muslim, maka malaikat juga akan mendoakan kita. Nah, dosa-dosa kita tuh kan banyaknya bejibut banget tuh, menumpuk banyak sekali, yuk kita minta bantuan para malakait untuk turut mendoakan kita. Kalau malaikat (makhluk Allah yang tidak pernah bermaksiat dan pekerjaanya selalu berdzikir kepada Allah) ikut mendoakan kita, wah..... yakin deh, Allah akan mengabulkan doa mereka. So, banyak-banyak mendoakan orang lain, agar malaikat selalu mengamini doa kita.
Hal terakhir yang perlu diingat bahwa sebenarnya yang dinilai di sisi Allah SWT itu adalah proses kita dalam berusaha meraih tujuan, bukan hasilnya yang dinilai. Karena hasilnya itu semata-mata dari Allah. Yang menjadi pertanggungjawaban nanti adalah bagaimana usaha kita mendapatkan nilai tersebut.